Mentari Fajar
Kala itu fajar tiba.
Menampilkan sinar yang menghiasi cakrawala.
Sungguh mempesona.
Sinar yang menjulang seluruh angkasa.
Kala itu aku masih berumur 6 tahun.
Sarapan dengan roti dan seres kesukaanku.
Tak lupa dengan film kartun pada zamannya.
Menanti mentari fajar menghiasi rumah.
Semalam adalah masa istirahat ku yang paling nyaman.
Sampai aku menyadari, pagi ini tidak ada bapak.
Tak tahu bapak kemana.
Karena yang kutahu, bapak sedang pergi kerja.
Burung menghiasi langit biru.
Bernyanyi dalam satu melodi.
Entah siapa yang memimpin.
Terdengar nyaring nan merdu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar